assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
kembali lagi dengan saya Mariana. pada kali ini saya ingin membagikan tentang gabungan dari laporan saya sebelumnya yaitu dari ERD CDM dan PDM dari studi kasus saya sebelumnya yaitu sistem informasi permintaan barang. untuk memenuhi tugas UTS praktikum saya. berikut adalah laporannya, silahkan disimak dan pahami. Selamat membaca. 🙂
LAPORAN TUGAS BESAR
BASIS DATA I
SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG
Oleh:
Mariana
A1317041
PROGRAM STUDI TEKNIK INNFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Yang mana laporan ini adalah tugas besar untuk mata kuliah basis data 1. Laporan ini merupakan hasil dari tugas praktikum bagi para mahasiswa, untuk mempelajari dan memahami perancangan untuk membangun suatu sistem informasi. Penulisan laporan ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan ini disusun sebagai syarat UAS Praktikum mata kuliah Basis Data 1. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi pembelajaran untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengajar mata kuliah dan juga bagi semua pembaca, sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam pembelajaran pada masa mendatang. Karena penulis sadra masih banyakkekurangan ang ada pada laporan ini.
pelaihari, 2018
penulis
Mariana
A1317041
DAFTAR ISI
2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) 4
2.5 Conceptual Data Model (CDM) 9
2.6 Physical Data Model (PDM) 12
3.2.1. Definisi Entitas dan Atribut 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
MySQL merupakan software database open source yang popular di dunia, dimana saat ini digunakan lebih dari 100 juta pengguna diseluruh dunia. Dengan kehandalan, kecepatan dan kemudahan penggunaannya, MySQL menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang software dan aplikasi baik di platform web maupun desktop. Pengguna MySQL tidak hanya sebatas pengguna perseorangan maupun perusahaan kecil, namun perusahaan seperti Yahoo!, Alcalter-Lucent, Google, Nokia, Youtube, WordPress dan Facebook juga merupakan pengguna MySQL.
MySQL pertama kali dibuat dan dikembangkan di Swedia, yaitu oleh David Axmark, Allan Larson dan Michael “Monty” Widenius. Mereka mengembangkan MySQL sejak tahun 1980-an. Saat ini versi MySQL yang sudah stabil mencapai versi 5x dan sedang dikembangkan versi 6x. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di situs resmi MySQL.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Basis Data
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Kasus ini menggunakan basis data relasional yang diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi memasukkan, menyimpan, dan mengambil data, serta membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel dikasus ini adalah untuk menyimpan data ke dalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
2.2 DBMS
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut.
- Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
- Mampu menangani integritas data
- Mampu menangani akses data
- Mampu menangani backup data
Karena pentingnya data bagi suatu organisasi/perusahaan, maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis mengenai DBMS yang disebut sebagai DBA (Database Administrator).
DBMS sudah mulai berkembang sejak tahun 1960an. Kemudian sekitar tahun 1970an mulai berkembang teknologi Relational DBMS yaitu DBMS berbasis relasional model. Relasional model pertama kali dikembangkan oleh Edgar J. Codd pada tahun 1970. Secara sederhana relasional model dapat dipahami sebagai suatu model yang memandang data sebagai sekumpulan tabel yang saling terkait. Hampir semua DBMS komersial dan open source saat ini berbasis Relational DBMS atau RDBMS.
Pada tahun 1980an mulai berkembang Object Oriented DBMS (OODBMS). OODBMS berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pemrograman berorientasi objek. Saat ini OODBMS juga cukup berkembang namun belum dapat menggeser kepopuleran RDBMS.
Berikut ini adalah 4 (empat) macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan didunia saat ini, yaitu.
- Oracle
- Microsoft SQL Server
- IBM DB2
- Microsoft Access
Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan saat ini adalah sebagai berikut.
- MySQL
- PostgreSQL
- Firebird
- SQLite
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada DBMS.
2.3 SQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus. SQL mulai berkembang pada tahun 1970an. SQL mulai digunakan sebagai standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan pada tahun 1987 oleh ISO (International Organization for Standarization) dan disebut sebagai SQL-86. Pada perkembangannya, SQL beberapa kali dilakukan revisi. Berikut ini sejarah perkembangan SQL sampai saat ini.
- Tahun 1986, SQL-86
- Tahun 1989, SQL-89
- Tahun 1992, SQL-92
- Tahun 1999, SQL:1999
- Tahun 2003, SQL:2003
- Tahun 2006, SQL:2006
- Tahun 2008, SQL:2008
- Tahun 2011, SQL:2011
Meskipun SQL diadopsi dan diacu sebagai bahasa standar oleh hampir sebagai besar RDBMS yang beredar saat ini, tetapi tidak semua standar yang tercantum SQL diimplementasikan oleh seluruh DBMS tersebut. Sehingga kadang-kadang ada perbedaan perilaku (hasil yang ditampilkan) oleh DBMS yang berbeda padahal query yang dimasukkan sama.
2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Entity Relationship Diagram merupakan model jaringan yang menekankan pada struktur dan hubungan antardata. Entity Relationship Diagram juga memperlihatkan hubungan antardata store pada Data Flow Diagram. Entity Relationship Diagram atau lebih dikenal dengan E-R adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang disimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Entity Relationship Diagram tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data.
Entity Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker(dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen. Berikut simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen:
2.4.1. Simbol-simbol ERD
Tabel 1.1 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram
Nama simbol | Simbol | Deskripsi | ||
Entitas / entity |
|
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal table pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi computer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel. | ||
Atribut | Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas. | |||
Atribut kunci primer | Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama) | |||
Atribut multi nilai / multivalue | Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu. Misalnya riwayat pendidikan, nomer handphone, email dan lain sebagainya. | |||
Relasi | Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja | |||
Asosiasi / association | Penghubung antara relasi dan antitas di mana kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dengan entitas B. |
2.4.2. Derajat relasi
Menunjukan banyaknya himpunan entitas yang saling berelasi. ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD.
Tabel 2.1 Derajat relasi dalam Entity Relationship Diagram
Nama | Gambar | |||||||||||
Binary |
|
|||||||||||
Ternary |
|
|||||||||||
N-ary |
|
2.4.3. Kardinalitas
Relationship mempunyai tiga tipe kardinalitas yang mana tiap tipe menunjukkan jumlah record dari setiap tabel yang direlasikan ke record pada tabel lain. Ketiga tipe tersebut adalah sebagai berikut :
- Hubungan satu ke satu (One to one relationship)
Hubungan antara file pertama dan file kedua berbanding satu. Dalam hubungan ini, tiap record dalam tabel A hanya memiliki satu record yang cocok dalam tabel B dan tiap record dalam tabel B hanya memiliki satu record dalam tabel A. Logika penalaran matematika dari one to one relationship adalah pemetaan dengan “perkawanan satu-satu” atau sering disebut dengan korespondensi satu-satu. Contoh One to one relationship adalah satu pasien mempunyai satu tempat tidur.
Gambar 2.1 One to one relationship
- Hubungan satu ke banyak (One to many relationship)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak. Dalam hubungan ini tiap record dalam tabel A memiliki beberapa record yang cocok dalam tabel B. Logika penalaran matematika dari one to many relationship adalah “Perkawanan satu ke banyak”. Contoh One to many relationship adalah satu dosen mengajar banyak mata kuliah.
Gambar 2.2 One to many relationship
- Hubungan banyak ke banyak (Many to many relationship)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Dalam hubungan ini tiap record dalam tabel A memiliki beberapa record yang cocok dalam tabel B dan tiap record dalam tabel B hanya memiliki satu record yang cocok dalam tabel A. Logika penalaran matematika dari many to many relationship adalah pemetaan “Perkawanan banyak ke banyak”. Contoh many to many relationship adalah banyak mahasiswa memiliki banyak mata kuliah dan banyak mata kuliah memiliki banyak mahasiswa. Hubungan many to many tidak dapat diimplementasikan ke dalam database relationship sehingga hubungan ini harus dipecah menjadi hubungan one to many.
Gambar 2.3 Many to Many relationship
2.5 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) atau model konsep data merupakan konsep yang berkaitan dengan pandamgan pemakai terhadap data yang disimpan dalam basis data. CDM dibuat sudah dalam bentuk tabel-tabel tanpa tipe data yang menggambarkan relasi antar tabel untuk keperluan implementasi ke basis data.
CDM merupakan hasil penjabaran lebih lanjut dari ERD. Ada aturan-aturan yang harus diikuti dalam melakukan konversi ERD menjadi CDM.
2.5.1. Simbol-simbol CDM
Simbol | Deskripsi | ||||||
Entitas/Tabel
|
Entitas atau tabel yang menyimpan data dalam basis data. | ||||||
Relasi
1..* nama relasi 1..* |
Relasi antar tabel yang terdiri atas nama relasi dan multiplicity |
2.5.2. Aturan-aturan CDM
ERD | CDM | ||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menjadi sebuah tabel tersendiri |
||||||||||||||||||||||||||||||
atribut multivalue |
1..* Menjadi sebuah tabel tersendiri dengan kunci primer (primary key) adalah kunci primer pada entitas dan memiliki atribut dengan nama seperti pada atribut entitas |
||||||||||||||||||||||||||||||
Relasi dengan kardinalitas many to many
|
Menjadi sebuah tabel tersendiri dengan kunci primer adalah atribut yang menjadi kunci primer di kedua entitas yang direlasikannya |
||||||||||||||||||||||||||||||
Relasi dengan kardinalitas one to many
|
Kunci primer entitas yang memiliki hubungan one akan dijadikan kunci primer di entitas yang memiliki hubungan many dengan kata lain, relasi tidak menjadi tabel sendiri |
||||||||||||||||||||||||||||||
Relasi dengan kardinalitas one to one
|
Kunci primer salah satu entitas akan dijadikan kunci asing (foreign key) pada tabel yang lain dan kunci asing itu dijadikan kunci primer juga, dengan kata lain, relasi tidak menjadi tabel sendiri. |
2.6 Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) atau Model relasional adalah model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik beserta tipe datanya. PDM merupakan konsep yang menerangkan detail dari bagaimana data disimpan di dalam basis data. PDM sudah merupakan bentuk fisik perancangan basis data yang sudah siap diimplementasikan ke dalam DBMS sehingga nama tabel juga sudah merupakan nama asli tabel yang akan diimplementasikan ke dalam DBMS.
2.6.1. Simbol-simbol PDM
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada PDM:
Simbol | Deskripsi |
Tabel
nama_tabel |
Tabel yang menyimpan data dalam basis data |
Relasi
id_tbl1 = id_fk_tbl2
|
Relasi antar tabel yang terdiri dari persamaan antara primary key (kunci primer) tabel yang diacu dengan kunci yang menjadi referensi acuan di tabel lain. |
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Studi Kasus
Dalam modul ini akan membahas sebuah studi kasus tentang Sistem Informasi Permintaan Barang di Gudang dalam suatu perusahaan.
- Deskripsi
Sistem Informasi Permintaan Barang merupakan suatu sistem informasi untuk melakukan proses permintaan barang di gudang suatu perusahaan. Yang meliputi permintaan barang oleh mandor, yang diproses oleh kepala gudang kemudian akan diterima oleh mandor yang meminta.
- Aturan
Aturan yang harus diatasi dalam sistem informasi yang akan dimodelkan ini adalah sebagai berikut:
- Permintaan yang dilakukan mandor dengan menulis pada bon permintaan.
- Setiap mandor dapat menulis pada bon permintaan dalam satu waktu yang sama dan boleh lebih dari satu barang.
- Satu barang akan disimpan sebagai satu data dengan id yang unik.
- Pada bon_permintaan terdapat keterangan digunakannya dari barang yang diminta.
- Analisa
Permintaan barang pada suatu perusahaan meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1.Validasi users
- Login
- Logout
2. Mengelola data users yang memiliki hak akses untuk mengelola data users, meliputi:
- Menambah data users baru
- Mengubah data users
- Mencari data users
- Melihat data users
- Menghapus data users
3. Mengelola data bon_permintaan, meliputi:
- Menambah data bon_permintaan
- Mengubah data bon_ permintaan
- Mencari data bon_permintaan
- Melihat data bon_permintaan
- Menghapus data bon_permintaan
4. Mengelola data barang, meliputi:
- Menambah data barang.
- Mengubah data barang.
- Mencari data barang.
- Melihat data barang
- Menghapus data barang
5. Mengelola data kelompok
- Menambah data kelompok
- Mengubah data kelompok
- Mencari data kelompok
- Melihat data kelompok
- Menghapus data kelompok
6. Mengelola data nomor_akun
- Menambah data nomor_akun
- Merubah data nomor_akun
- Mencari data nomor_akun
- Melihat data nomor_akun
- Menghapus nomor_akun
7. Mengelola data pegawai
- Menambah data pegawai
- Mengubah data pegawai
- Mencari data pegawai
- Melihat data pegawai
- Menghapus data pegawai
3.2 Studi Kasus ERD
Studi kasus untuk membuat ERD menggunakan sistem informasi permintaan barang dengan deskripsi seperti pada subbab sebelumnya.
3.2.1. Definisi Entitas dan Atribut
No. | Entitas | Atribut |
1. | users
entitas yang menyimpan data users yang berhak login ke aplikasi untuk mengelola data |
username
atribut untuk melakukan proses login |
password
merupakan kata sandi dari masing-masing users untuk login pada sistem |
||
hak_akses
atribut untuk mengetahui hak akses users yang berhak mengelola data pada sistem atau tidak (biasanya disebut sebagai admin/administrator/yang mengurusi administrasi) |
||
2. | pegawai
entitas yang menyimpan data mandor |
id_ pegawai
merupakan suatu atribut yang menjadi identitas pegawai |
nama_ pegawai
merupakan atribut dari nama pegawai |
||
alamat
atribut alamat pegawai |
||
no_telp
atribut nomer telepon pegawai |
||
3. | jabatan
entitas yang menyimpan data jabatan |
kode_jab
merupakan atribut yang menjadi identitas dari jabatan. |
jabatan
merupakan atribut keterangan jabatan |
||
4. | barang
entitas yang menyimpan data-data barang |
kode_barang
merupakan suatu atribut untuk menjadi identitas dari barang |
nama_barang
merupakan atribut nama barang |
||
satuan
merupakan atribut satuan dari barang. |
||
stok
merupakan atribut untuk keterangan stok barang. |
||
5. | kelompok
entitas yang menyimpan data kelompok barang |
kode_kel
merupakan suatu atribut untuk menjadi identitas dari kelompok |
kelompok
Merupakan suatu atribut untuk mneyimpan keterangan dari kelompok |
||
6. | nomor_akun
entitas yang menyimpan nomor akun |
no_akun
atribut yang menjadi identitas dari nomor_akun |
deskripsi
atribut yang menjadi keterangan dari deskripsi nomor_akun |
||
7. | bon_permintaan
entitas yang menyimpan permintaan barang dari mandor |
id_bon
atribut yang menjadi identitas dari bon_permintaan |
id_ pegawai
atribut foreign key dari tabel pegawai |
||
kode_barang
atribut foreign key dari tabel barang |
||
no_akun
atribut foreign key dari tabel nomor_akun |
||
tgl_minta
atribut tanggal permintaan |
||
jumlah_barang
atribut dari jumlah barang yang akan diminta |
||
keterangan
Atribut dari keterangan digunakannya bahan, dari bon_permintaan |
||
status
merupakan atribut dari status bon_permintaan |
3.2.2. Definisi Relasi
No. | Relasi | Atribut |
1. | mengelola dalam bon_permintaan | Merupakan relasi antara entitas pegawai dan entitas bon_permintaan dimana mengelola memiliki makna bahwa bon_permintaan dikelola oleh pegawai yang disimpan pada entitas bon_permintaan.
Kardinalitas antara entitas pegawai dan entitas bon_permintaan adalah one to many karena seorang pegawai dapat terlibat dengan banyak bon_permintaan. |
2. | mempunyai dalam bon_permintaan | Merupakan relasi antara barang dengan bon_permintaan. Dimana maksud dari mempunyai pada bon_permintaan adalah bon_permintaan dimiliki oleh barang yang disimpan pada entitas bon_permintaan.
Kardinalitas dari barang dengan bon_permintaan adalah one to many karena suatu barang dapat terlibat dengan banyak bon_permintaan. |
3. | memiliki dalam bon_permintaan | Merupakan relasi antara nomor_akun dengan bon_permintaan. Dimana maksud dari memiliki pada bon_permintaan adalah bon_permintaan dimiliki oleh nomor_akun yang disimpan pada entitas bon_permintaan.
Kardinalitas dari nomor_akun dengan bon_permintaan adalah one to many karena suatu nomor_akun dapat terlibat dengan banyak bon_permintaan. |
4. | mempunyai dalam jabatan | Merupakan relasi antara pegawai dengan jabatan. Dimana maksud dari mempunyai pada jabatan adalah pegawai mempunyai jabatan yang disimpan pada entitas pegawai.
Kardinalitas dari pegawai dengan jabatan adalah many to one karena banyak pegawai dapat terlibat dengan satu jabatan. |
5. | terdapat dalam barang | Merupakan relasi antara kelompok dengan pegawai. Dimana maksud dari terdapat pada barang adalah kelompok mempunyai barang-barang yang disimpan pada entitas barang.
Kardinalitas dari barang dengan kelompok adalah many to one karena banyak barang dapat terlibat dengan satu kelompok. |
3.2.3. Diagram ER
3.3 Studi Kasus CDM
Berikut adalah CDM dari studi kasus Sistem Informasi Permintaan Barang pada studi kasus sebelumnya.
3.4 Studi Kasus PDM
Berikut adalah PDM dari studi kasus Sistem Informasi Permintaan Barang seperti pada kasus bab sebelumnya.
terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.